Melawan Arus: Sekolah Rakyat Menggugat Paradigma Pendidikan Elit dengan 9.755 Anak Miskin
"Pendidikan bukan alat untuk memisahkan anak dari akarnya, tapi jembatan yang menghubungkan mimpi dengan realita keluarganya." Pernyataan kontroversial Menteri Sosial Saifullah Yusuf ini meledak di dialog publik, memantik perdebatan sengit. Di tengah hiruk-pikuk sistem pendidikan yang kerap mengagungkan prestise akademik dan isolasi sosial, Sekolah Rakyat justru melakukan pemberontakan diam-diam: mempertahankan ikatan keluarga sebagai inti kurikulum. Bayangkan—sebuah sekolah berasrama gratis untuk anak miskin ekstrem, tapi orang tua boleh datang kapan saja menjenguk anak mereka. Sebuah kebijakan yang terlihat sederhana, tapi menyimpan bom filosofi: Bagaimana jika kehadiran keluarga justru kunci utama pemutus rantai kemiskinan? Dalam analisis mendalam ini, kita akan membedah lapisan tersembunyi di balik kebijakan "jenguk kapan saja", mengkritisi paradoks pendidikan Indonesia, dan melihat apakah intervensi ini benar-benar membebaskan—atau sekadar ilusi baru. Asrama se...